0

Mulutmu harimau-mu.

Hati-hati kalau bicara!
Lisan kadang lebih tajam daripada senjata.


Sayangi lisan anda dengan hanya mengeluarkan *kata-kata baik dan bermanfaat*!

Kalau orang sudah sakit dengan kata-kata kotor yang kau ucapkan, tidak mudah mencari penawarnya.

Sekalipun ia memafkanmu, memori tetaplah memori.

Tidak semudah seperti menghapus tulisan dalam secarik kertas.

Dalam lubuk hatinya ia telah memafkanmu dengan ikhlas (karena ia tahu, menyimpan dendam hanya akan mengotori hatinya saja).

Tapi kamu tahu tidak?

Bagaimana perasaan dia saat dia sendiri?
Saat dia berada dalam diam.
Saat tiba-tiba memori ingatan dia tertuju kembali pada suasana saat dimana kejadian menyakitkan itu terjadi.

Tiba-tiba saja air matanya menetes.
Ia mencoba menguatkan hatinya dengan terus berdoa.

Namun, tidak seorangpun tahu bagaimana doa orang-orang yang sudah tersakiti hatinya.


Perkara hati tidak ada yang bisa menebak.

Wallahu 'alam

Teruntuk aku, kamu dan kita semua...

Saya yakin diantara kita pernah disakiti hatinya atau bahkan mungkin lebih sering menyakiti hati orang lain?
Wallahu 'alam.


Yuk sama-sama saling berbenah lisan, diri dan hati.

🤍

-Iyashh-

Purwakarta, 10 Mei 2020.

Posting Komentar

 
Top